Jumat, 17 Maret 2023

Pengalaman Tes PPPK Di BKN Yogyakarta

Saya mengikuti tes ini karena usia sudah melewati 35 tahun yang tak memungkinkan untuk daftar ASN CPNS, jadinya ikut tes PPPK yang ASN juga tapi kontrak per 5 tahun. 
Tertarik PPPK karena sebelumnya almarhum bapak yang PNS sangat berharap anaknya jadi PNS. Namun karena gaji di pertambangan swasta sebulan = 10x gaji PNS, maka saya menunggu 10 tahun agar modal terkumpul = 1200x gaji PNS golongan 3A dan bebas dari tanggungan tunjangan rumah dll. Sampai 55 tahun alm bapak kerja menjadi PNS (pensiun golongan 4C) dan pensiun, mungkin uang yang diterima masih lebih kecil daripada anaknya yang kerja 10 tahun di pertambangan swasta. Tapi ibu saya yang istri pensiunan PNS masih terus menerima 60% pensiun terakhir Bapak. Alhamdulillah. Itulah kenapa PNS dianggap pekerjaan paling stabil pendapatannya (asal tidak terjerat hutang oleh gaya hidup melebihi kemampuan). 
Namun karena kurang gerak cepat dan kurang informasi, maka ketinggalan kesempatan tes CPNS pada saat usia pas 35, dan 10 tahun kerja di  swasta sesaat sebelum resign. Sudahlah belum rezeki menjadi CPNS. 
Kemarin ikut tes PPPK, hasilnya tidak terlalu bagus, karena nilai total hanya rangking 20 dari 87 peserta. Pesertanya variatif, mulai anak muda (minimal pengalaman kerja 2 tahun) sampai orang tua (50 tahunan yang mungkin coba pengalaman jadi ASN) . Dan kemungkinan tidak lolos, karena parameter kompetensi teknis dibawah passing grade pekerjaan yang saya pilih (245/293). 
Tes nya sendiri sangat ketat, hanya boleh bawah pensil dan kertas kartu ujian. Dompet, jam tangan, ikat pinggang, HP, tas semuanya dititipkan pada petugas (aman). Ada body scan. 
Jadwal tes 13.00-16.40, ternyata 13.00-14.30 itu registrasi, penitipan tas, sosialisasi cara mengikuti ujian, tes betulan nya baru pukul 14.30-16.40  WIB. Mengerjakan 135 soal kompetensi (teknis 90, manajerial 25, sosial 20) dan wawancara tulis 10 soal, total 145 soal, Rata-rata dikerjakan 55 menit/soal, 
Saat tes kemarin hujan lebat pukul 16.00 dan sempat memadamkan listrik beserta komputer selama 30 menit. Data tidak hilang, karena tiap selesai mengerjakan 1 nomor langsung save, dan sisa waktu mengerjakan tetap tersimpan. Tidak enaknya ujian jadi molor, banyak yang baru selesai pukul 17.10 sesuai timer di komputer. 
Karena jumat kemarin ada kegiatan jumat berkah, ada makan siang nasi soto gratis setelah salat jumat di masjid BKN, bisa dinikmati sebelum tes. Yang mau salat ashar dan maghrib, tertahan karena hujan lebat kemarin, juga bisa, karena masjid aktif terus sampai isya. 
Tempat ok, representatif, petugas BKN baik baik dan ramah ramah. Tapi tegas. Fasilitas juga memadai. Sempat khawatir listrik hidup mati waktu hujan badai kemarin, ternyata data tes aman tersimpan tanpa harus mengulang. Hanya jadi boros waktu karena jeda nunggu listrik nyala kembali. Ada satu titik yang bocor, peserta bisa pindah ke komputer lain yang sudah selesai tes. 
Yang mau jadi PNS jangan tunda, berpacu dengan umur 35. Yang tak sempat jadi PNS bisa mengejar menjadi PPPK. Meski gaji PNS hanya setara UMR, namun kestabilan pendapatan hingga pensiun cukup menarik untuk orang yang menyukai hidup bersahaja. Tanpa korupsi, cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup tapi tidak akan cukup untuk hedonisme (mencurigakan kalau ada PNS hedon). 
Itulah pengalaman tes PPPK kemarin, kalau ada kesempatan lagi, mungkin akan ikut lagi. Terus terang materi tes nya menarik, karena menyangkut Undang-Undang, Peraturan pemerintah, peraturan menteri, rencana pembangunan dll jadi tahu apa yang mau dikerjakan pemerintah. Kenapa nilaimu dibawah passing grade? Karena saya bacanya cuma 3 hari, padahal kata orang yang pengalaman lolos tes CPNS dan PPPK di channel Youtubenya, dia perlu 3 bulan baca belajar materi teknis, sejak pendaftaran hingga tes. Jujurly, saya gagal di tes kompetensi teknis, kalau manajerial 25, sosial 20 dan wawancara tulis 10 soal, bisa dapat skor 96/100 yang penting bisa bahasa Indonesia dan membedakan yang benar dan salah. 
Masjid BKN Yogyakarta